Jumat, 2 Desember 2011
Hari itu hari kedua aku jalanin UAS, itu lho yang ujian akhir semester, karena menjalani UAS, jadi aku pulang lebih cepet dari biasanya. Aku pulang ke rumah dan yang biasanya aku jumatan di masjid Al-Uswah (Masjid mulia bumi Teladan), beralih ke Masjid Al-Hikmah (Karangwaru). Rakaat kedua, Ada hujan deras. Hujan itu mengingatkanku akan hangatnya senyum seseorang yang telah hilang dari pelukanku tapi nggak bakal hilang dari pikiranku(lebay tapi emang kaya gitu kenyataannya). Tapi bukan tadi yang mau aku ceritain sama kamu.
Saat ba'da jumatan muncul angin kencang, angin kencang itu merobohkan semuanya, aku pun lari ke dalam masjid, dan meneruskan do'aku. Anginnyakenceng banget. Tapi pas do'a, aku berdo'a bukan buat meredakan angin itu. Aku berdo'a buat yang udah hilang dari pelukanku, semoga dia bisa kembali ke pelukanku lagi. Apa salahnya berdo'a seperti itu, wajarlah aku masih sayang sama dia. Aku percaya kalo misalnya kita berdo'a pas hujan, dijamin do'anya bakalan di kabulin sama Allah swt. Coba bayangkan satu tetes air hujan itu yang jatuhin satu malaikat bro! gimana kalo hujan deres, kita do'a di iringi sama malaikat sebanyak itu. Pasti gampang di kabulin. Soalnya malaikat tu paling deket sama Allah Bro.
Kamu tau bro, inti sarinya cerita ini? Jangan anggap semua bencana itu buruk, lihat di baliknya. Kaya hujan deres yang tadi, kalo misalnya kita berdo'a pas hujan sama angin kenceng, kita bakalan di iringi sama malaikat-malaikat yang jatuhin air hujan sama yang ngatur angin itu bro. Aku juga mintanya bwt Brother nih, do'ain mantanku jadian sama aku lagi ya, suatu hari nanti. Bila suatu saat nanti semua ini kan terjadi menangis Haruku di pelukmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar